White Box And Black Box Testing
Pengertian
White Box Testing adalah salah satu cara untuk menguji suatu aplikasi atau software dengan melihat modul untuk memeriksa dan menganalisis kode program ada yang salah atau tidak. Jika modul ini dan telah diproduksi dalam output yang tidak memenuhi persyaratan, kode akan dikompilasi ulang dan diperiksa lagi sampai mencapai apa yang diharapkan singkatnya White Box Testing ini menguji dengan cara melihat Pure Code dari suatu aplikasi/software yang diuji tanpa memperdulikan Tampilan atau Ul dan aplikasi tersebut.
Black box testing. Pada Black Box Testing dilakukan pengujian yang didasarkan pada detail aplikasi seperti tampilan aplikasi, fungsi fungsi yang ada pada aplikasi, dan kesesuaian alur fungsi dengan bisnis proses yang diinginkan oleh customer Black box Testing ini lebih menguji ke Tampilan Luar(Interface) dari suatu aplikasi agar mudah digunakan oleh Customer Pengujian ini tidak melihat dan menguji souce code program. Black-box Testing bekerja dengan mengabaikan struktur control sehingga perhatianya hanya terfokus pada informasi domain.
Berikut ini penjelasan Teknik-Teknik dalam White Box Testing dan Black Box Testing:
Teknik White-Box Testing
Teknik White Box Testing menggunakan :
Cyclomatic Complexity
Cyclomatic complexity digunakan untuk mengetahui jumlah jalur yang perlu dicari Cyclomatic complexity adalah metric software yang menyediakan ukuran kuantitatif dari kompleksitas logikal program. Nilai yang dihitung bagi cyclomatic complexity menentukan jumlah jalur-jalur yang independen dalam kumpulan basis suatu program dan memberikan jumlah tes minimal yang harus dilakukan untuk memastikan bahwa semua pernyataan telah dieksekusi sekurangnya satu kali. Cyclomatic complexity mempunyai fondasi dalam teori graph dan dapat dihitung dengan satu dari tiga cara:
Jumlah region sama dengan cyclomatic complexity.
• Cyclomatic complexity, V(G), untuk sebuah flow graph, G, didefnisikan sebagai V(G) E-N+2 E adalah jumlah odgo pada flow graph, dan N adalah jumlah node pada flow graph
• Cyclomatic complexity, V(G), untuk flow graph, G, juga didefinisikan sebagai V(G)=P+1 P adalah jumlah predicate nodes yang terdapat pada flow graph G.
Graph Matrix
Prosedur untuk membuat flow graph dan menentukan himpunan basis path dapat diterima berdasarkan mekanisme Untuk mengembangkan software yang membantu pengujian basis path, sebuah struktur data yang disebut graph matrix, dapat sangat bermanfaat. Graph matrix adalah matriks kolak yang ukurannya (jumlah baris dan kolom) sama untuk jumlah mode pada flow graph. Setiap baris dan kolom berhubungan dengan node yang teridentifikasi, dan data matriks berhubungan dengan koneksi (edge) antara.
Keunggulan & Kekurangan
Keunggulan
1. Kebenaran program dalam mendefinisakan algoritma dapat diketahui secara langsung
2. Menentukan kualitas pokerjaan coding dan pengaruhnya untuk standar coding 3. Mampu mendeteksi kesalahan. Antara lain Kesalahan logika, Ketidaksesuaian asumsi yang tidak sesuai dengan kenyataan Kesalahan ketik.
Kekurangan
1. Jumlah biaya pengujian yang besar
2. Belum mampu untuk melakukan tes ketersediaan, keandalan, daya tahan beban. dan pengujian yang berhubungan dengan faktor operasi, revisi dan transisi untuk software besar white box testing dianggap sebagai strategi yang boros karena akan melibatkan sumber daya yang besar.
Teknik Black-box Testing
Teknik Black Box Testing menggunakan :
> Equivalence Partitioning
Cara kerja teknik ini adalah dengan melakukan partition atau pembagian menjadi beberapa partisi dari input data.
> Boundary Value Analysis
Teknik ini lebih fokus kepada boundary, dimana adakah error dari luar atau sisi dalam software, minimum, maupun maximum nilai dari error yang didapat
> Fuzzing
Fuzz merupakan teknik untuk mencari bug / gangguan dari software dengan menggunakan injeksi data yang terbilang cacat ataupun sesi semi-otomatis.
> Cause-Effect Graph
Ini adalah teknik testing dimana menggunakan graphic sebagai pacuannya. Dimana dalam grafik ini menggambarkan relasi diantara efek dan penyebab dari error tersebut.
> Orthogonal Array Testong
Dapat digunakan jika input domain yang relatif terbilang kecil ukurannya, tetapi cukup berat untuk digunakan dalam skala besar.
> All Pair Testing
Dalam teknik ini, semua pasangan dari test case di desain sedemikian rupa agar dapat di eksekusi semua kemungkinan kombinasi diskrit dari seluruh pasangan berdasar input parameternya. Tujuannya testing ini adalah memiliki pasangan test case yang mencakup semua pasangan tersebut.
> State Transition
Testing ini berguna untuk melakukan pengetesan terhadap kondisi dari mesin dan navigasi dari Ul dalam bentuk grafik.
Keunggulan & Kekurangan
Keunggulan
1. Penguji tidak perku memiliki pengetahuan tentang baasa pemograman tertentu
2 Pengujian yang dilakukan berdasarkan sudut pandang user agar dapat mengungkapkan inkosistensi atau ambiguitas dalam spesifikasi
3. Programmer dan tester memiliki ketergantungan satu sama lain
Kekurangan
1. Uji kasus sulit didesain tanpa spesifikasi yang jelas
2. Kemungkinan memiliki pengulangan tes yang sudah dilakukan oleh programmer
3. Beberapa bagian back end tidak diuji sama sekali.
Berikut penjelasan dari White box and black box Testing ^^ semoga bisa membantu.
Sumber : https://youtu.be/dlL4fuDYcWc
Komentar
Posting Komentar